Don’t be a Striker on Social Media. That’s Not Cool!

Beberapa pekan yang lalu, saya mengunggah foto pernikahan salah satu teman saya dengan caption heboh dan runtutan ucapan selamat. Dan apa yang saya dapatkan kembali? Oh, selain ucapan terimakasih dari Sang Pengantin tentunya.

An insult!

“Ga pengen, Moo?”

“Ke kondangan mulu? Ga capek?  Mana undangan buat gue dari elo?”

tumblr_m3xrtsmgs11rn435g

Joke? I don’t think so. That’s rude. That’s inappropiate. That’s low!

Dan saya sudah melihat banyak reaksi komentar seperti ini ikutan nangkring di status teman saya yang lain, yang juga posting foto nikahan temannya. Kok sepertinya…. lagi HITS gitu yaa menyerang balik orang yang lagi seneng posting status karena temannya menikah.

I mean…. C’mon people? Why do you have to be a striker in social media?

Another story

**

Saya iseng komen foto sahabat saya yang berprofesi sebagai guru. Ya namanya juga iseng kan… Se-iseng Menteri Pendidikan yang mengajukan Full Day School *ups*. Yaudah siih yaa iseng komen tentang kalau saya punya anak nanti maunya diajar sama teman saya ini. Then, came from nowhere temen lainnya membalas komen saya dan bilang… intinya…. “Lo sok-sokan mau sekolahin anak. Lakik lo manaaa?”

Well, he’s lucky enough that I didn’t rub his face with a picture of my boyfriend

tumblr_mpblc5xtxp1sqwmuzo6_250

(That’s right! Punch him, babe!)

Kenapa harus defensif di sosmed? Kenapa harus insecure? Kenapa sebegitunya urusin masalah orang lain hingga umbar aib dia di komen?

Apakah sangat susah mendukung atau ikut mendoakan harapan yang orang-orang posting di Sosmed?

I’m a sarcastic person… Tapi saya tidak pernah menyerang orang lain dengan memberi komentar hinaan dan menyerang balik di status mereka. Jadi… Paham ya? Konteks yang kita bicarakan disini adalah komentar yang balik menyerang di sosial media, ketika ada temannya yang memposting doa dan harapan positif untuk diri mereka sendiri.

Maksudnya menyerang… Lebih ke personalnya. Kalau perbadaan opini, itu lain lagi. Kalau haters… Lebih lain lagi. Gue nggak ada waktu dan gak peduli urusin haters. Sorry! Bhay!

tumblr_ndndzohztz1ru8wu1o1_400

Jadi gini lho…. Kadang sebagai teman sendiri kita merasa fine saja memberikan komentar seperti itu. Bagi kita… “hey.. that’s a joke. Chill out!”

Tapi kepikir nggak sih komen yang kita posting di status teman kita itu, dapat dilihat oleh orang lain. Dan belum tentu, teman kamu, yang kamu komenin statusnya itu, merasa nyaman dengan hal tersebut.

tumblr_lt1336shne1qgrl28o1_r2_500

Lalu, APA SUSAHNYA? APA SUSAHNYA ketika teman kita berdoa di statusnya… Atau berangan-angan hal positif yang dia cita-citakan… kita ikut mendukung! Kita ikut mendoakan!

Status Temen: Doakan ya gus…. Gue jadi nikah tahun depan

Komen kita: Iyaa saayy gue doain yaa jodoh terbaik buat kamu! Aamin.

Status Temen: Posting foto kondangan teman jaman SD

Komen kita: Wah, itu si A yang dulu kerjaannya manjat jambu di depan kelas kan? Nikah dia.. selamat yaa… Samawa sist and bro.

Apakah susah melakukan itu? Apakah kamu merendahkan harga diri kamu dengan melakukan hal tersebut? Kamu bisa menulis lima paragfar opini beserta teori untuk mengkritik pemerintah, tapi kamu tidak bisa memberikan komen yang baik untuk teman kamu sendiri?

tumblr_lyk5v8vwbe1r8058ko1_250

“Yaelah Moo santai aja kalii mungkin becanda…”

tumblr_mhcxau9sqg1r317bvo1_250

Yess man! Mungkin lo becanda. Jadi, anggap saja ini teguran buat elo. Don’t be a b!tch. Don’t be a douche! Becandanya  tahun 2010. Ini udah 2016. Menteri aja reshuffle. Masa becandaan elo enggak?

Dan gue bukan fans Awkarin yang bisa santainya bilang “KALAU LO GAK SUKA SAMA GUE, LO UNFOLLOW DAN BLOK AJA AKUN GUE”

tumblr_inline_mgpaywhx2a1re0jxj

That’s now how social media works. Kamu nggak bisa nggak setuju dengan orang yang juga nggak setuju dengan postingan kamu, lalu kamu dengan mudahnya mengeluarkan solusi supaya orang tersebut unfollow dan block akun kamu. They have a choice. And so do you. You have a choice to leave a nice words on comment section.

Oke, sampai sekarang saya masih belum paham kenapa harus menjadi STRIKER dalam status yang mengandung doa dan harapan? Kenapa harus menyerang balik?

Nah, selain masalah pasangan… saya juga pernah diserang balik waktu lagi selo update status, dan tertiba ada yang menyerang… and again came from nowhere…. membahas penampilan. Yess yess. Believe me…. Saya masih sering di bully because of my appearance is not as pretty as my other female friend. Guess what? Yang menyerang saya saat itu adalah laki-laki.

tzbrjje

Once again… Joke? Iyak. Bener banget. Joke nya perlu di reshuffle.

Who hurt you?

Ketika kamu menjadi striker seperti itu…. Dan kamu merasa mencetak goal…. Tidak ada yang bersorak untukmu. Tidak ada yang menyerahkan trophy kepadamu. Tidak ada yang membayarmu 120 milyar euro seperti harga yang dipatok Messi sebagai striker terbaik dunia. You got nothing. Yep.. mungkin… kecuali kalau kamu sebegitu desperate untuk mendapatkan perhatian.

Do you really need that kind of attention? WHO ARE YOU? THE KARDASHIANS????

tumblr_o1wa19afpt1rdutw3o1_400

Anyway anyway… enough for the drama. everytime people annoy me, I reflect on myself. Ini mengingatkan saya… kedepannya… Ketika ada teman di fesbuk, path, IG, or anything… posting harapan positif mereka di masa depan, saya mau ikut meng-amini saja. Kalau males komen, kalau males klik “love”, saya amini dalam hati. Who knows…. Who knows lhoo yaa ketika kita ikut mendoakan orang lain, doa kita ikut dimudahkan Allah untuk dikabulkan. Well, we don’t know how God works, do we?

b0b4q_s-200x150